Selama tahun 2020, ADHI mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp21,1 triliun (di luar pajak), atau naik sebesar 43,5% dibandingkan perolehan kontrak baru pada tahun 2019 sebesar Rp14,7 triliun (di luar pajak), sehingga nilai Total Order Book sebesar Rp50,6 triliun (di luar pajak). Realisasi perolehan kontrak baru di bulan Desember 2020 didominasi oleh Gedung Kementerian Pertahanan, Bandara Mentawai, IPAL Jambi, Gedung BRI Medan, dan proyek lainnya yang didominasi oleh proyek properti, jalan, jembatan dan irigasi. Sedangkan selama tahun 2020 proyek ADHI didominasi oleh Jalan Tol Yogyakarya-Solo-NYIA, Gedung Kementerian Pertahanan, MRT Jakarta, Jalan Tol Serang-Panimbang, Preservasi Jalan di Palembang, serta proyek lainnya yang didominasi proyek properti, gedung, jalan, jembatan, irigasi, dan lainnya.

Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru selama tahun 2020, meliputi lini bisnis Konstruksi & Energi sebesar 94%, Properti sebesar 5%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Gedung sebesar 25%, MRT sebesar 7%, jalan dan jembatan sebesar 53%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek EPC sebesar 15%. Berdasarkan segmentasi kepemilikan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 48%, BUMN sebesar 10%, Swasta sebesar 5%, dan Investasi sebesar 37%.